Oke, sekarang kita mau ngebahas sebuah tema
yang lumayan penting. Ini menyangkut hidup
dan matinya kita. Aiiiihh serius nih.,Yaitu soal
budaya, globalisasi dan seabrek masalah lainnya...Pernah enggak kamu liat anak-anak perempuan menangis
tersedu-sedu sampai lemes gitu gara gara tidak
bisa melihat artis korea. Pernah kan ? Padahal
yang mereka lewatkan cuman artis cakep yang
lewat itu. Bagi saya dan beberapa anda mungkin
liatnya berlebihan banget tu cewek. Ngapain sampai nangis kayak liat korban Sukhoi ?? Padahal hanya ga bisa liat artisnya lewat.Gila tingkat
dewa kan ? Atau kamu pernah lihat ada orang yang sangat
gila sama segala yang berbau Korea. Mereka rela
menghabiskan uangnya (uang orang tuanya) buat beli aneka macam produk
budaya negeri itu. Uang sekolah/kuliah amblas, uang saku
juga habis hanya untuk belanja aksesoris itu.Inilah salah satu bentuk globalisasi.Kita hidup di
sebuah kampung yang bernama global village.
Kampung yang memisahkan yang kaya dan yang
miskin. Negara maju semakin kaya, negara miskin
semakin miskin. Mereka yang punya teknologi mudah sekali menguasai negara lain.Melalui internet, you tube dan fasilitas lainnya mereka
menawarkan budaya negaranya ke dunia. Dan
efeknya memang dahsyat, banyak remaja yang
langsung mengikutinya. Sudah banyak pihak yang merasa ngeri dengan fenomena ini. Mereka sedih lihat remaja kita jadi
over agresif sama idolanya. Nangis ga jelas
bahkan sampai bunuh diri hanya karena kecewa sama
idolanya. Sepertinya otaknya sudah sakit semua.
Tidak bisa membedakan mana yang kudu dibela dan mana yang kudu dijauhi. Semua yang nempel di tubuhnya sudah pasti
merk-merk barat semua (dominan). Makannya sudah model
resto cepat saji, gadget yang dipakai juga sama,
pakaiannya juga, bahkan gaya bicaranya juga
dibikin mirip sama. Tidak ada nuansa kritis saat
menilai fenomena ini. Dapat dipastikan pula, mereka bakalan lebih nyol*t kalau kesukaannya ini
dikritik atau mungkin bahasa alusnya dinasihatin.
Telinganya udah kayak ada passwordnya. Gak
bakalan mau denger apa-apa kalau kesukaannya
diganggu..Ayolah guys, kita ni pemuda dan pemudi beragama.
Abege yang berbudaya. Tunjukin dong kalo
kita ini bermutu. Punya kehormatan dan juga
harga diri. Jangan mau dijarah budayanya. Malah
lebih barat dari orang barat sendiri. Nyesek
lihatnya. Abg yang lebih suka dandan alay daripada dandan bersih dan rapih (duh jd malu sendiri). Akhlaknya
nyaris hancur, hidupnya hampir tak tentu arah.Ayo dong
berubah jadi remaja yang cool sama budaya Timur !!Keren
dengan akhlak baiknya. Tidak mudah jatuh dan
tidak mudah ikut-ikutan hanya karena ingin diterima
oleh pergaulan yang semakin tak membudaya. Catet ya !!! Januari, 2012
Oke, sekarang kita mau ngebahas sebuah tema
yang lumayan penting. Ini menyangkut hidup
dan matinya kita. Aiiiihh serius nih.,
yang lumayan penting. Ini menyangkut hidup
dan matinya kita. Aiiiihh serius nih.,
Yaitu soal
budaya, globalisasi dan seabrek masalah lainnya...
budaya, globalisasi dan seabrek masalah lainnya...
Pernah enggak kamu liat anak-anak perempuan menangis
tersedu-sedu sampai lemes gitu gara gara tidak
tersedu-sedu sampai lemes gitu gara gara tidak
bisa melihat artis korea. Pernah kan ? Padahal
yang mereka lewatkan cuman artis cakep yang
lewat itu. Bagi saya dan beberapa anda mungkin
liatnya berlebihan banget tu cewek. Ngapain sampai nangis kayak liat korban Sukhoi ?? Padahal hanya ga bisa liat artisnya lewat.
yang mereka lewatkan cuman artis cakep yang
lewat itu. Bagi saya dan beberapa anda mungkin
liatnya berlebihan banget tu cewek. Ngapain sampai nangis kayak liat korban Sukhoi ?? Padahal hanya ga bisa liat artisnya lewat.
Gila tingkat
dewa kan ? Atau kamu pernah lihat ada orang yang sangat
gila sama segala yang berbau Korea. Mereka rela
menghabiskan uangnya (uang orang tuanya) buat beli aneka macam produk
budaya negeri itu. Uang sekolah/kuliah amblas, uang saku
juga habis hanya untuk belanja aksesoris itu.
dewa kan ? Atau kamu pernah lihat ada orang yang sangat
gila sama segala yang berbau Korea. Mereka rela
menghabiskan uangnya (uang orang tuanya) buat beli aneka macam produk
budaya negeri itu. Uang sekolah/kuliah amblas, uang saku
juga habis hanya untuk belanja aksesoris itu.
Inilah salah satu bentuk globalisasi.
Kita hidup di
sebuah kampung yang bernama global village.
Kampung yang memisahkan yang kaya dan yang
miskin. Negara maju semakin kaya, negara miskin
semakin miskin. Mereka yang punya teknologi mudah sekali menguasai negara lain.
sebuah kampung yang bernama global village.
Kampung yang memisahkan yang kaya dan yang
miskin. Negara maju semakin kaya, negara miskin
semakin miskin. Mereka yang punya teknologi mudah sekali menguasai negara lain.
Melalui internet, you tube dan fasilitas lainnya mereka
menawarkan budaya negaranya ke dunia. Dan
efeknya memang dahsyat, banyak remaja yang
langsung mengikutinya. Sudah banyak pihak yang merasa ngeri dengan fenomena ini. Mereka sedih lihat remaja kita jadi
over agresif sama idolanya. Nangis ga jelas
bahkan sampai bunuh diri hanya karena kecewa sama
idolanya. Sepertinya otaknya sudah sakit semua.
Tidak bisa membedakan mana yang kudu dibela dan mana yang kudu dijauhi. Semua yang nempel di tubuhnya sudah pasti
merk-merk barat semua (dominan). Makannya sudah model
resto cepat saji, gadget yang dipakai juga sama,
pakaiannya juga, bahkan gaya bicaranya juga
dibikin mirip sama. Tidak ada nuansa kritis saat
menilai fenomena ini. Dapat dipastikan pula, mereka bakalan lebih nyol*t kalau kesukaannya ini
dikritik atau mungkin bahasa alusnya dinasihatin.
Telinganya udah kayak ada passwordnya. Gak
bakalan mau denger apa-apa kalau kesukaannya
diganggu..
menawarkan budaya negaranya ke dunia. Dan
efeknya memang dahsyat, banyak remaja yang
langsung mengikutinya. Sudah banyak pihak yang merasa ngeri dengan fenomena ini. Mereka sedih lihat remaja kita jadi
over agresif sama idolanya. Nangis ga jelas
bahkan sampai bunuh diri hanya karena kecewa sama
idolanya. Sepertinya otaknya sudah sakit semua.
Tidak bisa membedakan mana yang kudu dibela dan mana yang kudu dijauhi. Semua yang nempel di tubuhnya sudah pasti
merk-merk barat semua (dominan). Makannya sudah model
resto cepat saji, gadget yang dipakai juga sama,
pakaiannya juga, bahkan gaya bicaranya juga
dibikin mirip sama. Tidak ada nuansa kritis saat
menilai fenomena ini. Dapat dipastikan pula, mereka bakalan lebih nyol*t kalau kesukaannya ini
dikritik atau mungkin bahasa alusnya dinasihatin.
Telinganya udah kayak ada passwordnya. Gak
bakalan mau denger apa-apa kalau kesukaannya
diganggu..
Ayolah guys, kita ni pemuda dan pemudi beragama.
Abege yang berbudaya. Tunjukin dong kalo
kita ini bermutu. Punya kehormatan dan juga
harga diri. Jangan mau dijarah budayanya. Malah
lebih barat dari orang barat sendiri. Nyesek
lihatnya. Abg yang lebih suka dandan alay daripada dandan bersih dan rapih (duh jd malu sendiri). Akhlaknya
nyaris hancur, hidupnya hampir tak tentu arah.
Abege yang berbudaya. Tunjukin dong kalo
kita ini bermutu. Punya kehormatan dan juga
harga diri. Jangan mau dijarah budayanya. Malah
lebih barat dari orang barat sendiri. Nyesek
lihatnya. Abg yang lebih suka dandan alay daripada dandan bersih dan rapih (duh jd malu sendiri). Akhlaknya
nyaris hancur, hidupnya hampir tak tentu arah.
Ayo dong
berubah jadi remaja yang cool sama budaya Timur !!
berubah jadi remaja yang cool sama budaya Timur !!
Keren
dengan akhlak baiknya. Tidak mudah jatuh dan
tidak mudah ikut-ikutan hanya karena ingin diterima
oleh pergaulan yang semakin tak membudaya. Catet ya !!!
dengan akhlak baiknya. Tidak mudah jatuh dan
tidak mudah ikut-ikutan hanya karena ingin diterima
oleh pergaulan yang semakin tak membudaya. Catet ya !!!
Januari, 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar